08 January 2007

Dia memegang tanganku

Tetapi aku tetap di dekatMu, Engkau memegang tangan kananku (mzm 73:23)

Seorang menceriterakan pengalamannya demikian;

Beberapa tahun yang lalu anak kami lahir dua bulan sebelum waktunya. Kelahiran itu membuat isteri saya dan saya sungguh tertekan. Saya gelisah, karena saya tidak tahu dengan pasti, siapakah yang selamat. Saya masih ingat ketika perawat mendorong isteri saya menuju kamar bedah dan saya sendiri berjalan di sampingnya sambil memegang tangannya. Di ujung ruangan, pintu segera terbuka dan saya harus melepaskan tangan isteri saya. Itulah saat-saat yang sangat berat. Orang sering merasa sedih dan kesepian bila tidak ada orang yang mendampinginya pada saat seperti itu'.

Sungguh lega bila ada seseorang yang memegang tangan Anda di saat yang sangat mencekam. Sentuhan kasih seseorang seolah-olah mendukung kita dalam keadaan yang sulit itu. Tetapi akan tiba waktunya bahwa ia pun harus melepaskan pegangan tangannya.

Daud dalam keadaan tertekan hebat berkata: "Engkau memegang tangan kananku". Alangkah besar artinya kalau kita yakin bahwa Tuhan terus memegang tangan kita. Ta mengulurkan tangan-Nya dan memegang serta menuntun kita. Sentuhan tadi seolah-olah berarti bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita. Kalau Anda percaya kepada Yesus Kristus, meskipun keluarga dan kawan-kawan harus melepaskan pegangan tangan mereka, namun Tuhan sekali-kali tidak akan membiarkan dan meninggalkan Anda seorang din.

Mungkin hari ini tidak ada seorangpun yang memegang tangan Anda di dalam pergumulan hidup Anda. Percayalah, dalam keadaan yang tidak ada kepastian sekalipun Tuhan terus memegang tangan Anda. Anda tidak sendiri. Tuhan memegang tangan Anda erat-erat baik sekarang maupun selama-lamanya.

Sentuhan tangan Tuhan membuat kita juga bersedia menyentuh orang lain..


07 January 2007

God add this here..

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong
rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan
yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,
dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,
"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".

"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.

"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan...
untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.

Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
> Adakah yang sakit??,
> Adakah anak terlantar??
> Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.

Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan
membiarkan ini semua terjadi."

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon
karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat
ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar
(mlungker-mlungker-istilah jawa-nya),
kotor dan brewok yang tidak dicukur.
Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
> "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."

> Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".

> "Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"

> "Tidak!" elak si konsumen.

> "Tukang cukur itu tidak ada,sebab jika ada, tidak akan ada orang
dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana",
si konsumen menambahkan.
> "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.

> "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa
mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

> "Cocok!" kata si konsumen menyetujui.

> "Itulah point utama-nya!.

> Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !

> Tapi apa yang terjadi...orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.

> Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."

> Si tukang cukur terbengong !!!

ceria dan pemurung

Seperti namanya Ceria mempunyai sifat periang, selalu gembira, dan selalu
tersenyum. Sebaliknya Murung mempunyai perangai yang cemberut, selalu sedih,
dan jarang tersenyum. Suatu ketika orang tua mereka berpikiran untuk membuat
Si Murung tersenyum gembira dan membuat Si Ceria menjadi cemberut dan sedih.


Nah orang tua mereka mulai memikiran apa yang menjadi kesenangan mereka !!!

Si Cemberut yang menginjak masa ABG sedang terkena demam HP, jika pergi
dengan teman-temannya sering kali ia meminjam HP milik temannya untuk
menelpon. Kemudian orang tuanya membelikan dia HP supaya dia menjadi senang
dan gembira.

Sewaktu cemberut pergi sekolah HP itu dibungkus oleh orang tuanya dengan
kertas kado yang bagus dan diletakkan di kamarnya. Sewaktu Cemberut pulang
ia segera masuk ke kamarnya, dan ia melihat ada kado di kasurnya. Dengan
sigap ia cepat-cepat membuka kado itu dan ia terkejut sekali ketika di
dalamnya berisi HP. Wajahnya tersenyum, tapi tidak lama. Kemudian ia murung
lagi karena ia berpikiran kalau-kalau HP ini ia bawa pasti teman-temannya
akan banyak yang pinjam, terus kalo rusak biayanya pasti mahal. Di benaknya
selalu muncul pikiran yang negatif, sehingga kado HP itu menjadi beban
baginya. Dan yang keluar dari mulutnya adalah omelan-omelan dan umpatan,
bukannya terima kasih kepada orang tuanya.

Si Ceria yang senang dengan kuda, diberi oleh orang tuanya telepong kuda
(kotoran kuda) dengan harapan ia menjadi cemberut dan sedih.

Telepong (kotoran kuda) yang dibungkus dengan menarik itu juga diletakkan
di kamarnya. Sewaktu Ceria pulang ia juga terkejut ada kado di kamarnya.
Dengan sigap ia membuka pula kado itu. Ketika dibuka bau busuk keluar dari
kado itu, dan alangkah terkejutnya bahwa kado itu berisi kotoran kuda.
Mukanya menjadi kebingungan sebentar. Dia berpikir, "Masa sih orang tuaku
yang begitu mencintai aku memberi aku kotoran kuda, wah pasti ada sesuatu di
balik hadiah ini!!!"
Setelah berpikir sebentar kemudian ia lari kepada orang tuanya dan mencium
mereka. Orang tuanya sangat bingung dan terkejut kemudian bertanya, "Lho
kamu itu diberi kotoran kuda kok senang sih ?".Lalu Ceria menjawab, "Papa,
Mama, saya tahu kalian sangat mencintai saya, jadi tidak mungkin memberi
kotoran kuda kepada saya, pasti kotoran kuda itu adalah sebuah tanda. Kalau
ada kotoran kuda, berarti ada kudanya. Saya tahu bahwa kalian akan
membelikan kuda pony buat saya, dan sekarang mana kudanya ???". Kemudian
orang tuanya berkata, "Lho kami hanya memberi itu kepada kamu". Ceria
menyahut, "Tidak mungkin saya yakin pasti ada kudanya." Akhirnya orang
tuanya mengalah, dan membelikan dia kuda pony.

Orang yang hidupnya merasa sangat dicintai Tuhan akan selalu berpikir bahwa
Tuhan akan memberikan yang terbaik dalam hidupnya, walaupun dia sedang dalam
penderitaan. Sehingga orang yang hidup dalam cinta kasih Tuhan akan selalu
gembira dan ceria di dalam hidupnya. Sebaliknya orang yang tidak merasa
dikasihi oleh Tuhan, akan merasa bahwa hidup ini menjadi beban penderitaan
yang sangat panjang. Sehingga di dalam hidupnya akan gelisah, takut dan
khawatir.